Entri Populer

Senin, 20 Desember 2010

Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Secara Fisiologis


A. Pengkajian segera bayi baru lahir.
Penilaian awal
Nilai kondisi bayi :
  • Apakah bayi menangis kuat/ bernapas tanpa kesulitan?
  • Apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas?
  • Apakah warna kulit bayi kemerahan, pucat/ biru?
 APGAR SCORE (Ditemukan oleh Dr. Virginia Apgar,1950)
  • Merupakan alat untuk mengkaji kondisi bayi sesaat setelah lahir meliputi 5 variabel (pernafasan, frekuensi Jantung, warna, tonus otot & iritabilitas reflek).
Dilakukan pada :
  • 1 menit kelahiran
yaitu untuk memberi kesempatan pd bayi untuk memulai perubahan
  • Menit ke-5
  • Menit ke-10
penilaian dapat dilakukan lebih sering jika ada nilai yang rendah dan perlu tindakan resusitasi. Penilaian menit ke-10 memberikan indikasi morbiditas pada masa mendatang, nilai yang rendah berhubungan dengan kondisi neurologis.
SKOR APGAR
TANDA
0
1
2
Appearance
Biru,pucat
Badan pucat,tungkai biru
Semuanya merah muda
Pulse
Tidak teraba
< 100
> 100
Grimace
Tidak ada
Lambat
Menangis kuat
Activity
Lemas/lumpuh
Gerakan sedikit/fleksi tungkai
Aktif/fleksi tungkai baik/reaksi melawan
Respiratory
Tidak ada
Lambat, tidak teratur
Baik, menangis kuat

Preosedur penilaian APGAR
  • Pastikan pencahayaan baik.
  • Catat waktu kelahiran, nilai APGAR pada 1 menit pertama dengan cepat dan simultan. Jumlahkan hasilnya.
  • Lakukan tindakan dengan cepat dan tepat sesuai dengan hasilnya.
  • Ulangi pada menit kelima.
  • Ulangi pada menit kesepuluh.
  • Dokumentasikan hasil dan lakukan tindakan yang sesuai.
Penilaian
Setiap variabel dinilai : 0, 1 dan 2
Nilai tertinggi adalah 10
  • Nilai 7-10 menunjukkan bahwa bayi dalam keadaan baik.
  • Nilai 4 - 6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang dan membutuhkan tindakan resusitasi.
  • Nilai 0 – 3 menunjukkan bayi mengalami depresi serius dan membutuhkan resusitasi segera sampai ventilasi.
2. Asuhan segera Bayi Baru Lahir
1.      Membersihkan jalan nafas.
2.      Memotong dan merawat tali pusat.
3.      Mempertahankan suhu tubuh bayi.
4.      Pemberian vitamin K.
5.      Perawatan mata.
6.      Identifikasi bayi.
7.      Pencegahan infeksi.
8.      Pemantauan bayi baru lahir.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada bayi baru lahir secara fisiologis adalah:
1.        Perubahan suhu tubuh kurang dari normal/ hipotermia b/d adaptasi lingkungan luar rahim d/d suhu tubuh kurang dari normal (˂36oc)
2.        Resiko hipoglikemia b/d hipotermia.
3.        Resiko terjadinya infeksi b/d lingkungan yang tidak bersih.
4.        Resiko terjadi aspirasi b/d tidak bersihnya jalan napas.

INTERVENSI
Diagnosa I. Perubahan suhu tubuh kurang dari normal/ hipotermia b/d adaptasi lingkungan luar rahim d/d suhu tubuh kurang dari normal (˂36oc)

Intervensi:
1.        Bersihkan dan keringkan bayi dan bungkus dengan kain hangat.
2.        Nilai apgar score/ kaji tanda-tanda vital.

Diagnosa keperawatan II. Resiko hipoglikemia b/d hipotermia.
Intervensi:
1.        Bayi segera diberikan ASI.
2.        Menjaga agar bayi tetap hangat.

Diagnosa keperawatan III. Resiko terjadinya infeksi b/d lingkungan yang tidak bersih.
1.      Menjaga agar tali pusat dalam keadaan bersih dan kering.
2.      Gunakan peralatan bayi yang steril.
3.      Cuci tangan sebelum memegang bayi dan setelah menggunakan toilet untuk BAK/BAB
4.      Anjurkan agar Ibu menjaga kebersihan bayi dan dirinya terutama kebersihan payudara.
5.      Muka, pantat, dan tali pusat dibersihkan dengan air bersih, hangat dan sabun.
6.      Jaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan pastikan setiap orang yang memegang bayi selalu cuci tangan terlebih dahulu
7.      Kaji tanda-tanda vital.
8.      Lakukan pemantauan secara terus menerus terutama selama 24 jam setelah lahir.
9.      Segera lakukan tindakan pengobatan apabila terjadi infeksi pada bayi baru lahir.

Diagnosa keperawatan IV. Resiko terjadi aspirasi b/d tidak bersihnya jalan napas.
1.        Jaga kebersihan jalan napas dengan menghisap lendir.
2.        Kaji tanda-tanda vital.

IMPLEMENTASI
Diagnosa I. Perubahan suhu tubuh kurang dari normal/ hipotermia b/d adaptasi lingkungan luar rahim d/d suhu tubuh kurang dari normal (˂36oc)
1.      Membersihkan dan mengeringkan bayi dan membungkus dengan kain hangat.
2.      Mengkaji tanda-tanda vital.

Diagnosa keperawatan II. Resiko hipoglikemia b/d hipotermia.
1.      Membantu memberikan ASI pada bayi.
2.      Menjaga agar bayi tetap hangat dengan membungkus dengan kain.

Diagnosa keperawatan III. Resiko terjadinya infeksi b/d lingkungan yang tidak bersih.
1.      Menjaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering.
2.      menggunakan peralatan bayi yang steril.
3.      Mencuci tangan sebelum memegang bayi.
4.      Menganjurkan agar Ibu menjaga kebersihan bayi dan dirinya terutama kebersihan payudara.
5.      Menyarankan agar bayi tidak dekat dengan orang-orang yang menderita infeksi dan pastikan setiap orang yang memegang bayi selalu cuci tangan terlebih dahulu.
6.      mengkaji tanda-tanda vital.

Diagnosa keperawatan IV. Resiko terjadi aspirasi b/d tidak bersihnya jalan napas.
1.      membersihkan jalan napas dengan menghisap lendir.
2.      mengkaji tanda-tanda vital.

0 komentar:

Posting Komentar